Tiga Prajurit TNI Gugur Dalam Kontak Tembak Dengan KST di Kabupaten Puncak

Bupati Puncak, Willem Wandik ketika menjenguk salah satu korban penembakan ketika berada di Puskesmas Ilaga/ Istimewa.
banner 120x600
banner 468x60

JAYAPURA, Metropapua.online – Personel Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH terlibat kontak tembak dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Kabupaten Puncak Papua pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIT.

Kontak tembak terjadi saat pergantian jaga pos di Kampung Jenggerno, Distrik Gome, Kabupaten Puncak diserang Kelompok Separatis Teroris.

banner 325x300

Personil Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH yang diserang berusaha melakukan perlawanan sehingga terlibat kontak tembak. Dalam kontak tembak itu, dua personil Satgas Pamtas Yonif R 408/SBH mengalami luka tembak.

“ Dalam kontak tebak itu ada dua prajurit yang tertembak. Satu personil atasa nama Serda Rizal meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut sempat dibawa ke Puskesmas Ilaga untuk penanganan medis, namun tidak tertolong,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga ketik ditemui di Kota Jayapura, Kamis siang.

Lanjut kapendam, pada pukul 08.30 WIT, personil Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH yang melakukan pengejaran kembali terlibat kontak tembak dengan kelompok separatis teroris yang menyebabkan dua orang kembali tertembak.

“ Dari dua orang yang tertembak itu, Pratu Rahman meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara Pratu Sayful mengalami luka dan dibawa ke Puskesmas Ilaga untuk penanganan medis. Saat ini kondisi masih kritis,” ungkapnya.

Aqsha menambahkan, saat ini ketiga korban yang gugur dalam kontak tembak lalu dievakuasi menuju Timika. Rencananya ketiga korban akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing pada Jumat pagi.

“ Ketiga korban sudah dievakuasi menggunakan dua helikopter. Satu heli untuk pengamanan dan satu lagi untuk membawa ketiga korban penembakan,” ujarnya.

“ Sementara untuk korban Pratu Sayful belum dievakuasi dan masih dirawat di Puskesmas Ilaga. Ini karena kondisinya masih kritis, sehingga kita masih menunggu kalau keadaannya mulai membaik akan dievakuasi juga,” bebernya.

Pasca penembakan tersebut, kapendam mengatakan personil yang bertugas di Ilaga akan melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap para pelaku.

“ Terkait dengan insiden ini, pimpinan diatas juga memerintahkan untuk penegakan hukum. Jadi pasti penegakan hukum itu dikerjakan,” tandasnya. (Kaira)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: