Kunjungan Kerja di Kabupaten Fakfak, Gubernur Waterpauw Fokus Sampaikan Langkah Strategis Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

banner 120x600
banner 468x60

FAKFAK, METROPAPUA ONLINE- Penjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn), Drs.Paulus Waterpauw. M.Si melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Fakfak terkait dengan penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Fakfak, Selasa 18 April 2023.

banner 325x300

Hadir dalam rapat tersebut, Bupati Fakfak, Wakil Bupati, Sekda Fakfak, Kapolres dan Dandim, serta pimpinan OPD dari Provinsi maupun Kabupaten.

“Kita perlu seriusi, kalau ada intervensi barang (stunting dan kemiskinan ekstrem- red), ini pasti turun, kita punya masyarakat di kampung itu kita harus datang ke mereka untuk menjelaskan hal ini, Pemerintah siap membantu, karena tidak mungkin Pemerintah terus memberi perhatian , tetapi komunikasi ini penting agar masyarakat dapat memahaminya, ” ujar Gubernur.

Menurut mantan Kabaintelkam Polisi ini, mainset dari masyarakat ini harus diubah secara baik,  ia berharap masyarakat  tidak hanya berharap pada pemerintah saja.

“Kita harus segera membuat pola orang tua asuh,  Pemerintah Provinsi sedang menyiapkan perdananya tetapi Kabupaten juga harus bergerak, kemarin di Bintuni kita sudah Deklarasi, saya menjadi orang tua asuh bagi lima anak stunting, saya harap Kabupaten juga membentuk tim penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, sama seperti Provinsi agar penanganan dapat berjalan dengan baik, libatkan juga pihak swasta, saya yakin kalau ini berjalan baik tiga sampai enam bulan saja dia pasti selesai, ” kata Gubernur.

Gubernur berharap Pemerintah FAKFAK agar dapat mengerakan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk pemanfaatan gizi, Pemerintah Provinsi telah melakukan hal ini dengan memaafkan lahan disekitar kediaman Gubernur di kampung Susweni.

Untuk menjelaskan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, Gubernur mendatangkan mantan Kepala BkkBN Papua Barat,  Benyamin yang dalam pemaparannya menyampaikan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem harus dilakukan dari hilir  yakni anak- anak usia remaja.

“Untuk mengatasi stunting ini perlu dilakukan dari hilir Melakukan edukasi kepada kelompok sasaran, dan perlu melibatkan semua unsur masyakarat, Gereja dan Mesjid juga perlu dilibatkan untuk memberikan edukasi, ” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: